Posts

Showing posts with the label KESEHATAN

Penggolongan Tablet Dalam Sediaan Obat Padat

Image
Tablet adalah sediaan padat yang kompak, yang dibuat secara kempa cetak, berbentuk pipih dengan kedua permukaan rata atau cembung, dan mengandung satu atau beberapa bahan obat, dengan atau tanpa zat tambahan. ( Berat tablet normal antara 300 — 600 mg ) (Anonim, 2013). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Suyono dan Rahmi (2012) bahwa  ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val) dapat dibuat menjadi tablet dengan mengunakan bahan pengikat gelatin. Bahan pengikat gelatin dengan kosentrasi 5% dapat menghasilkan tablet ekstrak rimpang kunyit ( Curcuma domestica Val ) yang memenuhi syarat uji mutu fisik tablet. Penggolongan Tablet : Tablet Hisap (Lozenges) Sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang dapat membuat tablet melarut atau hancur perlahan dalam mulut. Trochici Tablet hisap yang dibuat dengan cara kempa, tablet ini disimpan dalam suhu kamar 28° C. Tablet sublingual   Tablet yang digu

Memahami Sediaan Obat Bentuk Kapsul

Image
Kapsul merupakan sediaan obat yang bahan aktifnya dapat berbentuk padat atau setengah padat dengan atau tanpa bahan tambahan dan terbungkus cangkang yang umumnya terbuat dari gelatin. Cangkang dapat larut dan dipisahkan dari isinya (Anonim, 2013). Berdasarkan cangkang yang digunakan, kapsul dapat dibagi menjadi : Kapsul lunak   ( Soft Capsule ): Berisi bahan obat berupa minyak/ larutan obat dalam minyak. Sifat : Cukup stabil dalam penyimpanan dan transportasi, dapat menutupi bau dan rasa yang tidak menyenangkan, absorbsi obat lebih baik daripada kapsul keras karena bentuk ini setelah cangkangnya larut obat langsung dapat diabsorbsi. Sediaan ini tidak dapat diberikan dalam bentuk sediaan pulveres Contoh : Natur E Kapsul keras ( Hard Capsule ) : berisi bahan obat yang kering. Sifat : cukup stabil dalam penyimpanan dan transportasi, dapat menutupi bau dan rasa yang tidak menyenangkan. tepat untuk obat yang mudah teroksidasi, bersifat higroskopik, dan mempunyai

Memahami Pulvis Dan Pulveres Sebagai Sediaan Obat Padat

Pulvis (serbuk)  adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia  yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar. Karena mempunyai luas permukaan yang luas, serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut dari pada bentuk sediaan yang dipadatkan. Anak - anak dan orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk. Biasanya serbuk oral dapat dicampur dengan air minum (Anonim, 2013). Serbuk oral dapat diserahkan  dalam bentuk terbagi ( pulveres )  atau tidak terbagi ( pulvis ). Serbuk oral tidak terbagi terbatas pada  obat yang relatif tidak poten seperti laksansia, antasida, makanan diet dan beberapa  jenis analgetik tertentu, pasien dapat menakar  secara aman dengan sendok  teh  atau penakar yang lain. Serbuk tidak terbagi lainnya adalah serbuk gigi dan serbuk tabur,  keduanya untuk pemakaian luar (Anonim, 2013).

Pembuatan Simplisia dan Ekstrak

Image
Simplisia Pengertian Menurut Utami tahun 2003, simplisia merupakan bentuk sajian tanaman obat yang belum tercampur dan belum diolah. Simplisia ini biasanya berbentuk sudah siap untuk direbus sehingga tersedia dalam keadaaan bersih dan kering. Jenis-jenis Simplisia Nabati; Menurut  literatur (Suharmiati, 2003), simplisia nabati merupakan simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman, contohnya : Lansii Semen (Biji duku(Lansium domesticum Corr.) Simplisia Hewani; Simplisia yang berupa hewan utuh,bagian hewan atau zat- zat yang berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni disebut simplisia hewani (Suharmiati, 2003). Contohnya : Mel depuratum (madu lebah). Simplisia Pelikan/Mineral; Simplisia Pelikan atau mineral adalah simplisia yang berupa bahan pelikan atau mineral yang belum atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum beruoa zat kimia murni (Suharmiati, 2003). Contohnya : Serbuk tembaga (Cu). Bagian tanaman yang digun

Kumpulan Jenis Virus Rabies Klasik

Virus rabies klasik : Street virus : adalah virus rabies yang diisolasi dan hewan dan tidak dimodifikasi,  tersifat oleh, masa inkubasi yang sangat variabel dan kadang-kadang lama, dan mampu menyerang kelenjar ludah. Fixed virus : adalah virus rabies yang diadaptasikan ke hewan lab. dengan serial passage intracerebral, tersifat oleh masa inkubasi yang pendek yaitu 4 - 6 hari, tidak menyerang kelenjar ludah, pada kondisi tertentu dapat bersifat patogenik bagi manusia dan hewan. Kejadian dan penyakit pada manusia : Jarang terjadi di negara yang berkembang karena program pemberantasan rabies sudah berjalan dengan balk. Masa inkubasi : biasanya 2 - 8 minggu, tapi dapat hanya 5 hari atau _ 1 tahun. Ini tergantung pada jumlah virus yang diinjeksikan melalul gigitan (virus sedikit, masa inkubasi lebib lama), tempat gigitan (jauh dan CNS, masa inkubasi lebih lama)., keganasan luka (kurang ganas, masa inkubasi lebih lama).

Gambaran Hematologik & Patologi Klinik Distemper

Image
Pada umumnya, jumlah enitrosit, konsentrasi Hb, PCV berada di bawah normal Hiperproteiflemia terlihat pada beberapa ekor anjing, disamping ada juga yang mengalami hiperproteinemia karena dehidrasi. Gambaran yang konsisten yaitu adanya limfopenia, ini disebabkan oleh adanya atrofi dan nekrosis jaringan limfoid akibat serangan virus. Pada fase akut, anjing mengalami kekosongan limfosit dan degenerasi nodus limfatikus dan tonsil, dan disertai hipertrofi sel-sel retikulum. Setelah 5 minggu, terjadi regenerasi dengan terlihat adanya bentukan-bentukan baru folikel-folikel limfe dengan terdapatnya limfoblas dan limfosit. Morfologi sel darah pada kasus distemper mi tidak spesifik karena dipengaruhi oleh stadium sakitnya dan oleh adanya infeksi bakteri sekunder. Selama serangan virus, terjadi kenaikan suhu tubuh, terlihat leukopenia yang hebat, tetapi pada umumnya hanya mencapai 6-10 ribu/mm3. Sedang pada keadaan yang kompleks, yaitu dengan adanya infeksi sekunder, maka jumlah leukositnya dapat

Cara Melakukan Nekropsi

Image
Cara melakukan nekropsi Nekropsi merupakan autopsi yang dilakukan pada hewan. (Brown,2012). Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat nekropsi Mendapatkan sejarah Memeriksa kondisi eksternal hewan Membuka tubuh Mengeluarkan organ dan sampling organ Memeriksa sampel Menuliskan laporan (Brown,2012) Mendapatkan Sejarah (Anamnesa) Data sejarah yang lengkap dari individual ataupun kawanan hewan tersebut harus didapatkan.  Data ini harus mengandung : umur , breed, jenis kelamin, kondisi peternakan (termasuk perkandangan dan pakan), gejala klinis, dan semua treatment yang pernah dilakukan. (Brown, 2012) Memeriksa kondisi eksternal hewan Melihat sekujur tubuh, apakah terdapat luka gigitan, bekas setruman, ataupun trauma Evaluasi secara umum status nutrisi dan cairan Lihat lubang eksternal, apakah terdapat leleran, dan lihat warna dari membran mukosa Apakah terdapat lesi pada kulit ataupun parasite (Brown,2012) Membuka tubuh Anjing diletakkan diatas meja sek

Agen Penyebab Penyakit Distemper & Cara Mengobati Pada Anjing

Image
Agen penyebab penyakit distemper, gejala klinis dan patogenesisnya Penyakit distemper pada anjing merupakan penyakit viral yang bersifat multisistemik diantaranya sistem pernafasan, pencernaan, urinaria, saraf pusat dan sistem lainnya. Penyakit ini disebabkan oleh Virus Canine Distemper (VCD) family virus morbili. Penyakit distemper memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi terutama pada populasi anjing yang tidak divaksinasi (Apple dan Gillespie, 1972; Fenner et al., 1993). Anjing yang terserang penyakit distemper biasanya yang berumur muda, terutama anak anjing yang tidak divaksin secara lengkap. Anjing yang diserang umumnya berumur kurang dari satu tahun (Krakowka dan Koestner, 1976). Hal ini terjadi karena pada umur ini terjadi penurunan antibodi maternal, tingkat stres yang tinggi pada masa pertumbuhan, dan serangan penyakit lain yang menurunkan kondisi tubuh (Suartha et al., 2008). Tetapi belum ada laporan adanya perbedaan lesi histopatologi antara anjing muda d

Tentang Penyembelih Hewan Kurban Menurut Dokter Hewan

Image
1.  Perhitungan ekonomi peternak dalam penjualan sapi dapat dilihat dari biaya pakan, biaya pemeliharaan, biaya ternak, perawatan kandang, tenaga kerja dan lain sebagainya. Perkiraan tersebut dapat dihitung melalui rumus :     Laba/Rugi (R/C) = Total penerimaan penjualan produk : total biaya     BEP Produksi     = total biaya : harga penjualan     BEP Harga    = total biaya : total produksi     B/C         = tingkat keuntungan : total biaya Restrain   Restrain pada sapi biasanya menggunakan tali keluh yang dimasukan ke hidung sapi, tetapi ini hanya digunakan untuk sapi dewasa bukan anak sapi. Bisa dengan menarik tali hidungnya, sedikit dicambuk, dilipat ekornya, digertak dengan aliran listrik (dengan coaxer), tetapi semuanya tidak terlepas dari bantuan operator kandang. Restrain bisa juga dengan mengikatkan tali pada tali keluh kemudian dililit kebelakang ektremitas caudal kemudian ditarik ketali keluh sebelahnya. Ini agar sapinya tidak bisa menyepak. Bisa juga dengan menggunakan ka

8 Perbedaan Karakteristik Kambing Dan Domba

Image
1.  Diketahui bahwa kambing dan domba sama-sama merupakan ruminansia kecil, namun kambing dan domba ini memiliki banyak sekali perbedaan, diantaranya : Ditinjau dari prinsip good farming practices karena kambing dan domba memiliki karakteristik yang sangat berbeda maka memang sebaiknya kandang kedua jenis binatang ini dibedakan. Selain itu, perlakuan, dan juga perawatan kepada kedua jenis binatang ini dibedakan. Karena apabila kambing dan domba dicambir dalam satu kandang maka kedua jenis binatang ini akan mengalami stress. Pada skenario 3, diketahui bahwa peternak melakukan kastrasi pada hewan kambing yang bertujuan untuk menambah berat badan kambing-kambing tersebut. Berdasarkan konsep animal welfare, bahwa hewan ternak harus bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit (Freedom from pain, injury and disease), dan juga bebas dari rasa takut dan tertekan (Freedom from fear and distress), demikian juga pada konsep kesejahteraan hewan dalam hukum Islam. Sahabat Ibnu Abbas meriwayatkan

Cara Penularan Penyakit Anthraks & Terapi Pengobatannya

Image
Anthraks Anthraks adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Bacillus anthracis, biasanya bersifat akut atau perakut pada berbagai jenis ternak (pemamah biah, kuda, babi, dan sebagainya). Ditandai dengan demam tinggi yang disertai dengan perubahan jaringan bersifat septisemia, infiltrasi serohemoragi pada jaringan subkutan dan subserosa, serta pembengkakan akut limpa. Berbagai jenis hewan liar (rusa, kelinci, babi hutan, dan sebagainya) dapat pula terserang). Penyebab anthraks adalah Bacillus anthracis. B. anthracis berbentuk batang lurus, dengan ujung siku, membentuk rantai panjang dalam biakan. Dalam jaringan tubuh tidak pernah terlihat rantai panjang, biasanya tersusun secara tunggal atau dalam rantai pendek dari 2-6 organisme, berselubung (berkapsul), kadang-kadang satu selubung melingkupi beberapa organisme. Selubung tersebut tampak jelas batasnya dan dengan pewarnaan gram tidak berwarna atau berwarna lebih pucar dari tubuhnya. Bakteri anthraks bersifat aerob, membentuk spora

Cara Penularan Penyakit Rabies Di Indonesia & Luar Negeri

Image
Penyebaran penyakit rabies di luar negeri Penyakit rabies telah ada tercatat sejak berabad-abad lampau yaitu di kitab Mosaic Esthnuna Code yaitu pada raja Hamurabi di kerajaan Babylonia dan juga di kerjaan lain di Timur Tengah dan Yunani. Penyebaran penyakit hampir terdapat di seluruh dunia, tidak saja pada negara maju. Buka saja di daerah tropis melainkan juga di daerah subtropis dan negara beriklim dingin. Selain itu, di negara-negara berkembang di Asia, Afrika, Amerika Selatan, Amerika Tengah dan Amerika Utara serta beberapa negara di Eropa masih banyak ditemukan penyakit rabies. Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 1988, rabies telah tersebar di 92 negara dna bahkan bersifat endemik di 72 negara. Kejadian di Indonesia Kejadian pertama kali dilaporkan oleh ESSER tahun 1889 pada seekor kerbau. Sejak saat tersebut kasus rabies dilaporkan dari beberapa daerah lainnya. Pada tahun 1894 de HANN melaporkan kejadian rabies pada manusia. Tahun demi tahun daerah rabie

Cara Penularan Penyakit Zoonosis & Klasifikasinya

Image
Pengertian Zoonosis Definisi zoonosis menurut Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) adalah suatu penyakit yang secara alamiah dapat menular di antara hewan vertebrata dan manusia. Menurut UU No. 6 tahun 1967 pengertian zoonosis adalah penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya atau disebut juga Anthropozoonosis. Begitu pula dalam UU No. 18 tahun 2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan, sebagai pengganti UU No. 6 tahun 1967 dinyatakan bahwa penyakit zoonosis adalah penyakit yang dapat menular dari hewan kepada manusia dan sebaliknya. Zoonosis, menurut OIE (Office Internationale Epizooticae) merupakan penyakit yang secara alamiah dapat menular diantara hewan vertebrata dan manusia. Penyakit yang tergolong dalam zoonosis dengan penyebaran penyakit tersebar ke seluruh penjuru dunia dan yang sering ditemukan di Indonesia misalnya antraks, rabies, leptospirosis, brucelosis, toxoplasmosis, tuberkolosis, salmonellosis, avian Influenza, dan lain-

Zoonosis Menjadi Ancaman Serius Kesehatan Manusia

Kesehatan Masyarakat Kesehatan masyarakat merupakan lmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Kesehatan masyarakat adalah ilmu yang multi disipliner, karena pada dasarnya masalah kesehatan masyarakat bersifat multikausal, sehingga untuk menyelesaikan atau pemecahan masalah dilakukan secara multidisiplin. Semua kegiatan baik langsung maupun tidak langsung untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (fisik, mental dan sosial) atau kuratif maupun pemulihan (rehabilitatif) kesehatan (fisik, mental dan sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat. Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat: Disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan masyarakat atau pilar utama ilmu kesehatan masyarakat antara lain: Epidemiologi Biostatistik / Statistik kesehatan Kesehatan lingkungan Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku Gizi masyarakat Kesehatan kerja Kemudian, secara garis besar upay

Teknik Laparatomi Operasi Anjing Yang Sulit Melahirkan

Image
Operasi merupakan tindakan terstruktur dalam bidang medis yang dilakukan pada obyek baik hewan maupun manusia untuk mengatasi suatu masalah kesehatan serius. Tindakan operasi yang akan dilakukan khususnya pada hewan harus mempertimbangkan kondisi fisik hewan, keadaan ekonomi pemilik, dan tingkat keparahan penyakit yang diderita. Dan penting juga sebelum tindakan operasi dilakukan, harus cermat dalam menegakkan diagnosis, prognosis, dan memastikan kesesuaian indikasi tindakan medis yang akan dipilih apakah membutuhkan operasi atau tidak. Karena apabila suatu tindakan operasi dilakukan tanpa memperhatikan diagnosis pada pasien maka dapat berdampak merugikan bagi pasien itu sendiri mulai dari resiko ringan sampai mengancam jiwa. Namun apabila memang pasien membutuhkan tindakan operasi maka perlu dilakukan persiapan – persiapan khusus sebelum dan sesudah operasi.Keberhasilan suatu kegiatan operasi hewan tidak terlepas dari persiapan –persiapannya baik persiapan sebelum operasi (pre operasi

Pengertian Rumah Potong Hewan & Persyaratannya

"DAGING SAPI SEGAR DI RUMAH PEMOTONGAN HEWAN" Pengertian rumah potong hewan dan Persyaratannya Kompleks bangunan dengan disain dan konstruksi khusus yang memenuhi persyaratan teknis dan hygiene tertentu serta digunakan sebagai tempat memotong hewan potong selain ungags bagi konsumsi masyarakat (Anonim, 2008). Bagian-bagian rumah potong hewan Secara umum, rumah potong memiliki 2 bagian produk yaitu daerah bersih dan daerah kotor. Daerah kotor yaitu daerah dengan tingkat kontaminasi baik kimia, fisika atau mikrobiologi yang tinggi. Sedangkan daerah bersih adalah daerah dengan tingkat kontaminasi yang rendah. Pada RPH sapi, daerah kotor meliputi kandang peristirahatan, ruang pemotongan, tempat pembersihan isi perut dan pengolahan limbah. Sedangkan daerah bersih meliputi kamar pelayuan daging, kamar pendinginan dan kamar parting. (Nurhadi,2012). Syarat rumah potong hewan Lokasi Tidak bertentangan dengan Rencana UmumTata Ruang (RUTR), Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan

Cara Penanganan Kasus Jembrana & Program Pencegahannya

Image
Skenario ORF Sapi Berkeringat Darah, yaitu : “Cara penanganan kasus Jembrana serta program pencegahannya.” Penyakit Jembrana adalah penyakit akut pada sapi Bali yang ditandai dengan demam dan pembengkakan kelenjar limfe di bawah kulit. Penyakit ini muncul pertama kali di Kabupaten Jembrana pada tahun 1964 dan menimbulkan kematian puluhan ribu ekor sapi Bali, disebabkan oleh Lentivirus dari famili Retroviridae. Penyakit Jembrana termasuk penyakit strategis, karena penyakit ini hanya menyerang sapi Bali, yang selama ini diketahui bahwa sapi Bali merupakan sapi primadona Indonesia yang mempunyai kualitas daging yang cukup baik. Maka dari itu, pelestarian sapi ini merupakan upaya yang mutlak harus dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik - CPOHB

“PELANGGARAN UNDANG-UNDANG VETERINER” CPOHB (Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik) merupakan salah satu rambu pengaman dan sebagai salah satu bentuk sistem pengawasan kualitas secara dini sejak produksi.Sistim produksi dirancang untuk menjamin obat hewan yang diproduksi dengan mutu dan jumlah yang benar sesuai dengan SOP. CPOHB diterapkan untuk memperoleh jaminan mutu obat hewan sehingga diharapkan dapat meningkatkan daya saing obat hewan produk dalam negeri.

Cara Melakukan Isolasi Dan Identifikasi Virus ORF

Image
Skenario ORF pada Kambing, yaitu : “Diskusikan bagaimana cara melakukan Isolasi dan Identifikasi virus ORF.” Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya (Pelezar and Chan, 1986).

Mengenal Karakter Umum Nematoda

Image
Nematoda adalah cacing yang berbentuk bulat panjang (gilik) atau seperti benang.  Istilah Nematoda berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu nema yang berarti berenang dan ode yang berarti seperti. Nematoda merupakan heawn tripoplastik dan pseudoselomata (berongga tubuh semu). Ukuran dan Bentuk Tubuh Nematoda Nematoda mempunya bentuk tubuh dan ukuran yang beragam mulai dibawah ukuran 1mm hingga lebih dari 1 m. Nematoda hidup di air tawar dan darat, umumnya berukuran kurang dari 1mm, sedangkan hidup di laut mencapai 5 cm. Cacing betina berukuran lebih besar yang dibandingkan dengan cacing jantan. Individu jantan mempunyai ujung posterior yang berbentuk kait. Nematoda  mempunyai bentuk segmen dengan tubuh silindris atau bulat panjang (gilik), dan tidak bersegmen. Bagian dari anterior atau daerah mulut tampak simetri radial, dan semakin ke arah posterior membentuk ujung yang meruncing.