Resume Buku Gerakan Moderen Islam di Indonesia (1900-1942)

Judul : Gerakan Moderen Islam di Indonesia (1900-1942)
Penulis : Deliar Noer
Penerbit : PT Pustaka LP3ES Indonesia
Cetakan : Ke VIII
Tahun Terbit : 1996
Tebal Buku : 376 halaman
Resume Buku Gerakan Moderen Islam di Indonesia (1900-1942)

Pada umumnya bangsa-bangsa yang mayoritas penduduknya beragama Islam tinggal di negeri-negeri yang sedang berkembang. Negeri-negeri tersebut menghadapi persoalan-persoalan yang sama, yaitu persoalan-persoalan yang disebabkan antara lain oleh ledakan penduduk dan meningkatnya tuntutan-tuntutan keperluan dari penduduk. Menempatkan kedudukan agama yang jelas di dalam masyarakat merupakan masalah yang harus dihadapi oleh negeri-negeri Islam. Indonesia sendiri belumlah berhasil memecahkan masalah seperti ini. Semenjak merdeka, Islam terus berkembang dengan memperoleh jumlah pengikut yang banyak di kalangan suku-suku bangsa yang masih animistis. Para pendukung ide masuknya Islam dalam kehidupan kenegaraan di Indonesia berpendapat bahwa ciri dasar dari agama Islam tidak memungkinkan negara menjadi bersifat teokrasi, karena Islam tidak mengakui sistem kependetaan. Negara Islam adalah sebuah negara yang melaksanakan ajaran Islam di tengah masyarakat untuk kepentingan dan keuntungan masyarakat secara keseluruhan. Masalah lain yang dihadapi oleh masyarakat Islam di Indonesia adalah bahwa mereka lebih banyak terlibat pertikaian yang bersifat teoritis dan ideologis, baik dalam berhadapan dengan pihak nasionalis “sekuler” atau pun antar mereka sendiri yang menyangkut dasar-dasar pokok dari Islam itu sendiri. Dua buah bidang pengetahuan yang merupakan pokok pengajaran dalam lembaga-lembaga pengajaran di Indonesia, ialah fiqh dan mistik. Pengikut mistik biasanya membentuk orde yang disebut tarekat (thariqah). Arti tarekat atau thariqah ialah jalan atau orde, yaitu tarekat yang bersangkutan mengaku dapat memberikan jalan atau cara bagi penganutnya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, dan untuk meleburkan diri bersatu dengan Tuhan. Islam sebagai suatu kriteria pengukur loyalitas dan dasar persatuan di Indonesia merupakan hal yang penting berhubungan dengan berkembangnya kekuasaan Belanda ke seluruh pelosok tanah air. Belanda memandang Islam sebagai suatu ancaman terhadap kedudukannya, sedangkan Belanda dalam pandangan orang Indonesia merupakan ancaman bagi Islam.

Buku ini berbicara Asal Usul dan Pertumbuhan Gerakan Modern Islam :
Gerakan Pendidikan dan Sosial. Bab ini membicarakan pengenalan dan pertumbuhan pemikiran dan kegiatan pembaharuan yang pada umumnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu gerakan pendidikan, sosial dan politik. Daerah Minangkabau yang pertama di pelopori oleh  Syaikh Ahmad Khatib. Ia adalah seorang pelopor dari golongan pembaharuan di daerah Minangkabau yang menyebarkan pikiran-pikirannya dari Mekkah pada masa duapuluh tahun terakhir dari abad yang lalu sampai 10-15 tahun pertama dari abad ini. Ia sangat menentang Thariqat Naqsyabandiyah dan tentang peraturan adat yang sering dipraktekan pada masa itu. kedua Syaikh Thaher Djalaluddin Syaikh Taher Jalaluddin atau bisa juga disebut Muhammad Taher bin Syaikh Muhammad lahir di Ampek Angkek, Bukittinggi 1869. Ia merupakan guru agama Islam yang mengeluarkan majalah Al-Imam dan mendirikan sekolah Al-Iqbal Al-Islamiyah di Singapura bersama Raja Haji Ali bin Ahmad pada tahun 1908. Majalah Al-Imam memuat pengetahuan populer, komentar tentang kejadian-kejadian penting di dunia Islam dan propaganda Islam. Ketiga Syaikh Muhammad Djamil Djambek. Syaikh Muhammad Djamil Djambek (disingkat Syaikh Djambek) dilahirkan di Bukittinggi pada tahun 1860 sebagai anak dari Muhammad Saleh Datuk Maleka,kepala nagari Kurai. Pada tahun 1918 ia mendirikan suatu lembaga yang sampai sekarang masih terkenal dengan nama Surau Inyik Djambek. Surai ini merupakan pusat kegiatan untuk memberikan pelajaran agama, demikian juga merupakan tempat pertemuan bagi organisasi-organisasi Islam. Pada tahun 1913 ia mendirikan suatu organisasi yang bersifat sosial di Bukittinggi yang bernama Tsamaratul Ikhwan, yang menerbitkan kitab-kitab kecil dan brosur-brosur tentang pelajaran agama. Ke empat Haji Abdul Karim Amrullah (Haji Rasul). Haji Abdul Karim Amrullah (Haji Rasul) dilahirkan di Maninjau pada tahun 1879 anak seorang ulama bernama Syaikh Muhammad Amrullah yang bergelar Tuanku Kisai. Ia memperkenalkan Muhammadiyah di Minangkabau pada tahun 1925.

Asal-usul Pertumbuhan Gerakan Moderen Islam: Gerakan Politik Sarekat Islam

Sarekat Islam lahir di solo pada tanggal 11 november 1912 Sarekat Islam tumbuh dari organisasi yang mendahuluinya yaitu Sarekat Dagang Islam. Ada dua sebab mengapa organisasi ini didirikan pertama adanya kompetisi yang meningkat dalam perdangan batik terutama dengan golongan Cina, dan sikap superioritas orang-ornga Cina terhdap orang indonesia sehubungan dengan berhsilnya revolusi Cina di tahu 1911. Di kelompok kecil orang-orang Islam di indonesia yang di pelopori oleh Tamar Djaja mengemukakan bahwa Sarekat Dagang Islam didirikan pada tanggal 16 oktober 1905, dan Sarekat Islam persis setahun kemudian.

Pendiri Sarekat Daganag Islam Haji Samanhoeddin mengemukakan pendapat yang sama perti diatas. Kelompok tersbut menuntut agar 16 Oktober 1905 haruslah diakui sebagai permulaan kebangkitan nasional indonesia , bukan pada tanggal 20 mei 1908 hari berdiriya Budi utomo dalam tahun 1956 di jakarta mereka memperingati ulang tahun ke-51 gerakan nasional indonesia dan pada kesempatan itu Samanhoeddhin dan Harsono Tjokroaminoto, seorang tokoh dari PSII, yang pada waktu itu juga jadi wakil perdana mentri hadir.

Preode pertama dari sarekat Islam ditandai oleh perhataian terhadap masalah-maslah organisasi,termasuk didalamnya mencari pinpinan , penyesunan anggaran dasar dan hubungan organisasi pusat dengan organisasi daerah.penyelesaiannya yang cukup berhasil dalam tiga masalah ini menybabkan Serekat Islam berjalan dengan lancar sampai mencapai puncaknnya  pada preode 1916-1921. Anggaran dasar pertama bertanggal 11 November 1911 dirumuskan oleh Raden Mas Tirtoadisurjo yang pada masa itu termsuk orang indonesia yang memperoleh pendidikan yang lumayan. Dia adalah termsuk dari lulusan sekolah administrasi pemerintah Belanda bernama OSVIA. Ia aktif  dalam pers di antara lain menerbitkan majalah Medan Prijaji di Bogor. Ia juga mendirikan organisasi Dagang bernama  Sarekat Dagang Islamiyah di Bogor tahun 1911. Alasan ia mendirikan organisasi tersebut sebagai berikut” Tiap-tiap orang mengetahuilah bahwa masa yang sekarang ini dianggapnya Zaman Kemajua. Haruslah sekarang kita berhaluan: janganlah hendaknya mencari kemajuan itu Cuma dengan suara saja. Bagi kita kaum Muslimin adalah di pikulkan wajib juga akan turut mencapai tujuan itu.

Dalam anggaran darsar Sarekat Islam tujuan organisasi tersebut mengemukakan: akan berikhtiar, supaya angota-angotanya satu sama lain bergaul seperti saudara  dan supaya timbullah kerukunan dan tolong menolong satu sama lain antara sekalian kaum Muslimin, dan lagi dengan segala daya upaya yang halal dan tidak menyalahi  wet-wet negeri (Surakarta) dan wet-wet gouvernement ,.. berikhtiar mengangkat derajat rakyat agar  menimbulkan kemakmuran, kesejahteraan dan kebesaran negeri.
Tapi rasiden surakarta segera membekukan Sarekat Islam setelah organisasi itu berkembang pesat kedaerah-daerah lain di pulau jawa dan setelah kegiatan-kegiatan anggotanya meningkat di solo  tanpa dapat diawasi oleh pemerintah setempat. Perkelahian terus-menerus terjadi dengan golongan Cina. Sebuah pemogokan di lancarkan oleh pekerja-pekerja di perkebunan Krapyak di Mangkunegara pada permulaan bulan Agustus 1912. Kedua macam kerusuhan ini oleh pihak penguasa disebabkan oleh Sarekat Islam, kemudian pembekuan tersebut di cabut kembali  pada tanggal 26 Agustus 1912 dengan syarat anggran dasarnya di ubah sedemikian rupa, sehingga ia hanya terbatas pada daerah surakrta saja.

Reaksi Belanda

Permulaan abad ini mencatat apa yang di namakan politik Etis pemerintah yang tidak melihat Indonesia semata-mata sebagai daerah yang dieksploitasikan demi keperluan negeri belandasaja. Melainkan untuk kemakmuran penduduk Indonesia. Politik liberal itu berkenaan dengan masalah bagaimana memilihara hubungan yang memuaskan antara belanda dengan negeri jajahannya. Unifikasi merupakan suatu istilah Hukum dan bukan merupakan pengertian tentang hubungan sosial pada umumnya. Setelah tahun 1900 istilah ini mulai mengandung suatu usaha untuk mendirikan suatu sistem Legislatif seperti dalam bidang-bidang administrasi kepegawaian,pendidikan, pajak dan sebagainya untuk semua golongan penduduk baik eropa maupun Indonesia dengan di dasarkan pada ukuran yang berlaku pada golongan Eropa. Dalam tahun 1905 pemerintah mengeluarkan suatu peraturan yang mengharuskan para guru agama islam memiliki ijin khusus untuk mengajar. Peningkatan yang nyata dalam bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada missi dan kegiatan Kristen adalah ketika idenburg menjadi Gubernur jenderal Indonesia (1909-1916) dan pada saat yang sama J. H.de Waal Malefijt sebagai menteri jajahan pada Tahun ( 1909-1913) setelah tahun 1909 kelompok- kelompok Missi Kristen sangat cepat memperluas kegiatan mereka di daerah kepulauan Indonesia. Salah satu cara yang di pergunakan oleh pihak belanda untuk mengawasi islam di Indonesia, terutama di jawa, ialah peraturan yang di keluarkan dalam tahun 1905 tentang pendidikan agama islam. peraturan ini mengharuskan ijin tertulis dari bupati atau pejabat yang sama kedudukannya tentang pendidikan agama islam.


Artikel lain: Resume Buku Tahafut al-Tahafut Menjawab Tahafut al-Falasifah

Comments

  1. butuh dana cuma bermodal 10.000 mari gabung di poker terpercaya hanya di WWW.FANSPOKER.COM
    || bbm : 55F97BD0 || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

BULAN DAN KERUPUK KARYA YUSEP MULDIANA

Pemikiran Susanne K. Langer Dalam Memabaca Simbol Pada Seni