Proses Spermatogenesis Dan Metabolisme Spermatozoa
Diskusikan bagaimana proses spermatogenesis, metabolisme spermatozoa, semen dan komponennya,
Tempat pembentukan sperma berada pada Tubulus Seminiferus di dalam testis. Proses pembentukan sperma ini dinamakan spermatogenesis. Pada Tubulus Seminiferus terdapat dinding yang terlapisi oleh sel Germinal Primitif yang mengalami kekhususan. Sel germinal ini disebut Spermatogonium.
Dalam Proses Pembentukan Sperma (Spermatogenesis) secara singkat sebagai berikut, spermatogonium mempunyai jumlah kromosom diploid (2n). Spermatogoium ini menempati membran basah atau bagian terluar dari Tubulus Seminiferus yang akan mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan berkembang menjadi Spermatosit Primer. Spermatosit Primer mengandung kromosom diploid (2n) pada intinya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua anak, yaitu Spermatosit Sekunder. Proses pembentukan Spermatosit Sekunder, dimulai saat Spermatosit Primer menjauhi dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak, dan terjadilah meiosis pertama yang membentuk dua spermatosit sekunder yang masing-masing memiliki kromosom haploid (1n). Proses meiosis pertama ini langsung diikuti dengan pembelahan meiosis kedua yang membentuk empat spermatid, masing-masing dengan kromosom haploid. Akhirnya spermatid akan bertranformasi membentuk spermatozoa. Proses spermatogenesis ini terjadi pada suhu normal tetapi lebih rendah daripada suhu tubuh, dan proses ini juga dipengaruhi oleh sel sertoli.Jika dilihat dari tahapannya, proses spermatogenesis dibagi menjadi tiga tahapan :
Setelah terbentuk spermatozoa, Sperma ini terdiri dari tiga bagian yaitu kepala sperma, leher sperma dan ekor sperma. Berikut penjelasannya :
- Proses Spermatogenesis
Tempat pembentukan sperma berada pada Tubulus Seminiferus di dalam testis. Proses pembentukan sperma ini dinamakan spermatogenesis. Pada Tubulus Seminiferus terdapat dinding yang terlapisi oleh sel Germinal Primitif yang mengalami kekhususan. Sel germinal ini disebut Spermatogonium.
Dalam Proses Pembentukan Sperma (Spermatogenesis) secara singkat sebagai berikut, spermatogonium mempunyai jumlah kromosom diploid (2n). Spermatogoium ini menempati membran basah atau bagian terluar dari Tubulus Seminiferus yang akan mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan berkembang menjadi Spermatosit Primer. Spermatosit Primer mengandung kromosom diploid (2n) pada intinya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua anak, yaitu Spermatosit Sekunder. Proses pembentukan Spermatosit Sekunder, dimulai saat Spermatosit Primer menjauhi dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak, dan terjadilah meiosis pertama yang membentuk dua spermatosit sekunder yang masing-masing memiliki kromosom haploid (1n). Proses meiosis pertama ini langsung diikuti dengan pembelahan meiosis kedua yang membentuk empat spermatid, masing-masing dengan kromosom haploid. Akhirnya spermatid akan bertranformasi membentuk spermatozoa. Proses spermatogenesis ini terjadi pada suhu normal tetapi lebih rendah daripada suhu tubuh, dan proses ini juga dipengaruhi oleh sel sertoli.Jika dilihat dari tahapannya, proses spermatogenesis dibagi menjadi tiga tahapan :
- Tahapan Spermatocytogenesis yaitu tahapan spermatogonium yang bermiosis menjadi spermatid primer, proses ini dipengaruhi oleh sel sertoli, dengan sel sertoli yang memberi nutrisi-nutrisi kepada spermatogonium, sehingga dapat berkembang menjadi spermatotid.
- Tahapan Meiosis merupakan tahapan spermatosit primer bermitosis I membentuk spermatosit sekunder dan langsung terjadi meiosis II yaitu pembentukan spermatid, dari spermatosit sekunder.
- Tahapan Spermiogenesis merupakan tahapan terakhir pembentukan spermatozoa, dimana terjadi transformasi dari spermatid menjadi spermatozoa.
Sel germinalis didalam tubulus seminiferus
Skema Proses Spermatogenesis- Kepala Sperma, pada kepala sperma terdapat akrosom yang berfungsi untuk melindungi kepala sperma.
- Leher Sperma, pada bagian ini banyak mengandung mitokondria, sehingga tempat ini merupakan tempat oksidasi sel untuk membentuk energi, sehingga sperma dapat bergerak aktif
- Ekor Sperma, bagian ini merupakan alat gerak sperma menuju ovum.
- Metabolisme Spermatozoa
- Semen dan Komponennya
- Glandula Vesikula Seminalis, merupakan glandula yang menghasilkan cairan alkalis untuk penyeimbang pH sekaligus pemberi nutrisi bagi sperma (fructosa,sorbitol)
- Glandula Prostata, merupakan glandula yang berfungsi sebagai buffer serta memberi ion organik seperti NaCl, Mg, Ca, Cu
- Glandula Cowper, merupakan glandula pengahsil cairan pembilas urin pada saluran urethra.
Comments
Post a Comment