3 Hal Penting Yang Dibahas Hermeneutka (hermeneutics)

Sepemahaman saya mengenai hermeneutika itu sendiri merupakan alat atau metode tafsir-menafsirkan baik itu sebuah kata yang diucapkan lebih-lebih kata yang ditulis (teks). Richard E. Palmer menjelaskan bahwa hermeneutika ditujukan kepada sebuah proses mengubah sesuatu atau situasi yang tidak bisa kita pahami sehingga dapat mengerti. Mengenai hal ini ada tiga komponen dalam proses tersebut; mengungkapkan, menjelaskan, dan menerjemahkan.

Dari tiga hal tersebut sebuah teks dapat dipahami dan pasti sebuah teks yang sudah di interpretas akan lebih kaya secara makna sebab setiap pembaca atau mufassir memiliki interpretasi sendiri terhadap sebuah teks. Seperti yang kita ketahui bahwa filsafat Yunani kuno sudah memberi sinyal mengenai “interpretasi”. Dalam karyanya Peri Hermeneias atau De Interpretatione, Plato menyatakan “kata yang kita ucapkan adalah simbol dari pengalaman mental kita dan kata yang kita tulis adalah simbol dari kata yang kita ucapkan”. Sehingga dalam memahami sesuatu perlu adanya usaha khusus, karena apa yang kita tafsirkan telah dilingkupi oleh simbol-simbol yang menghalangi pemahaman kita terhadap makna.

Secara terminologi, hermeneutika banyak didefinisikan oleh para ahli. Setiap dari mereka memiliki definisinya masing-masing, misalnya F D. Ernest Schleirmacher mendefinisikan hermeneutika sebaga seni memahami dan menguasai, sehingga yang diharapkan adalah bahwa pembaca lebih memahami diri pengarang dari pada pengarangnya sendiri dan juga lebih memahami karyanya dari pada pengarang. Fredrich August Wolf mendefinisikan, hermeneutika adalah pengetahuan tentang kaidah-kaidah yang membantu untuk memahami makna tanda-tanda. Sedangkan menurut Martin Heidegger dan Hans George Gadamer bahwa hermeneutika adalah proses yang bertujuan untuk menjelaskan hakikat dari pemahaman.



Dari uraian di atas dapat di garis bawahi bahwa sebuah teks ketika di tangan pembaca kaya akan makna sebab pembaca memiliki pemaknaan sendiri terhadap teks tersebut dan tentunya melalui metode hermeneutika, bahkan pembaca seakan-akan lebih memahami dari pengarangnya namun hal yang tidak mungkin jika pembaca mampumemahami diri pengarang dari pada pengarang itu sendiri. Contoh kecil seperti pembaca memaknai karya puisi, teks puisi akan menjadi kaya makna ketika ditangan pembaca dan terkadang si pengarang tidak pernah membayangkan maknanya seluas itu, sebab puisi ketika sudah berbentuk teks bukan lagi pengaranya yang berbicara melainkan teks itu sendiri.

Ada tiga hal yang dibahas hermeneutka dan itu penting kita pahami, pertama; hermeneutika khusus (regional hermeneutics) yaitu hermeneutika sebagai cabang dari disiplin ilmu. Setiap medan ilmu mempunyai hermeneutikanya masing-masing dan digunakan untuk medannya yang khusus sesuai bidang ilmunya. Kedua; hermeneutika umum (general hermeneutics) yaitu hermeneutika yang tidak terkait dengan cabang ilmu-ilmu tertentu. Hermeneutika ini menggabungkan semua cabang ilmu untuk memahami. Pelopornya adalah Freidrich Schleirmacher (1768-1834 M). Hermeneutika ini tersusun dari kaidah-kaidah dan dasar-dasar umum yang berisi berbagai macam ilmu pengetahuan yang mengontrol proses pemahaman secara benar. Dan terakhir hermeneutika filsafat (hermeneutical philosophy). Obyeknya bukan teks yang dipahami, tetapi pemahaman itu sendiri yang ditempuh dengan perenungan filosofis. Hermeneutika ini tidak mengenal kaidah-kaidah untuk mencapai kebenaran pemahaman, melainkan tidak mengenal kebenaran melalui metode ilmiah.

Comments

Popular posts from this blog

BULAN DAN KERUPUK KARYA YUSEP MULDIANA

Pemikiran Susanne K. Langer Dalam Memabaca Simbol Pada Seni