Posts

Naskah Drama Teater - SIDANG SUSILA

SIDANG SUSILA Naskah: Ayu Utami & Agus Noor   OPENING Suasana murung dan menekan. Muncul serombongan Polisi Moral, yang berjalan menderap, tegas. Seakan mengawasi keadaan dengan sikap waspada dan curiga.Tampak segerombolan orang yang mengendap-endap menghindari Polisi Moral itu. Orang-orang itu ketakutan, langsung sembunyi begitu melihat Polisi Moral melintas. Sementara Polisi Moral itu terus berderap melintas, bagai menyebar ke seluruh penjuru kota. Mengawasi keadaan. Memasang bermacam tanda gambar yang penuh larangan. Ketika para Polisi Moral itu akhirnya melintas pergi, segerombongan orang yang tadi mengendap-endap itu tampak gembira. Tampak mereka kemudian bersiap untuk menggelar tayuban. SATU Tayuban sedang berlangsung di sebuah tempat di pingiran kota… Para penari tayub asik ngibing. Orang-orang yang yanggembira pun ikut menari dan berteriak-teriak menyenggaki goyang para penari. Mira, seorang penari tayub bergerak sensual, mengundang gairah para lelaki yang ikut berjoget

Naskah Drama Teater - MALAM JAHANAM

MALAM JAHANAM KARYA : MOTINGGO BOESJE DIPINGGIRAN LAUT KOTA KAMI, PARA NELAYAN TAMPAK SELALU GEMBIRA MESKIPUN MISKIN. RUMAH MEREKA TERDIRI DARI GUBUK, TIANG BAMBU BERATAP DAUN KELAPA. SUARA MEREKA YANG KERAS DAN GURAUAN KASAR MEREKA, SEOLAH MENGESANKAN BAHWA MEREKA KURANG AJAR. BEGITU PULA PAKAIAN MEREKA, YANG LELAKI BERCELANA KATOK DAN BERBAJU KAOS HITAM DENANG GOLOK DIIKAT DI PINGGANG. KAIN SARUNG TERSELEMPANG, BERKOPIAH DAN MATA YANG TAJAM MENGESANKAN DARAH YANG KERAS. PERERMPUAN DISINI BERBICARA PEDAS, PENUH GAIRAH DAN PAHIT. PAKAIAN MEREKA MENCOLOK DI TUBUH PADATNYA, MENCOLOK SEPERTI KETAWANYA YANG KERAS, SAMBIL BIBIR BERGINCU ITU MELEMPARKAN SENYUM YANG SEOLAH-OLAH KURANG AJAR. TETAPI BETAPUN SEBENARNYA, MEREKA, SEPERTI DIMANA-MANA MEMPUNYAI JUGA KELEMBUTAN HATI DAN KETULUSAN, BIARPUN MUNGKIN KETULUSAN YANG AGAK BODOH. MALAM INI SEMUA ITU TERJADI. I MALAM INI, PERKAMPUNGAN NELAYAN ITU, DIRUMAH MAT KONTAN DAN SOLEMAN TAMPAK SEPI. BARANGKALI HAMPIR SEISI KAMPUNG MELIHAT  UBRUK,

Naskah Drama Teater - Mak Comblang

Mak Comblang Adaptasi dari “ The Marriage “ Karya : Nikolai Gogol MAK COMBLANG Sebuah adaptasi dari “The Marriage” Karya Nikolai Gogol ( 1809 – 1852 ) Terjemahan Asrul sani dan Teguh Karya Praktek Comblang merupakan hal yang amat lumrah dimana saja di dunia ini, bahkan pada abad modern sekarang ini. Gogol menyindir dengan keras praktek Comblang semacam itu, juga orang-orang yang mabuk kekayaan, feodalisme dan mabuk kekuasaan. “Mak Comblang” menggambarkan segala macam tingkah manusia, orang-orang yang ambisius, angkuh, sok priyayi, kenes dan mmbanggakan diri secara berlebihan, serta orang yang kehilangan akal sehatnya karena haus kekayaan. Mereka menganggap perkawinan hanyalah transaksi dagang yang selalu harus memperhitungkan untung dan rugi secara materi.

Naskah Drama Teater - KERETA KENCANA ( Les Chaises )

KERETA KENCANA ( Les Chaises )      Karya : Eugene Ionesco Terjemahan : W.S. Rendra Pusat Pengembangan dan Penataran Guru Kesenian Yogyakarta 2004 ( WAKTU LAYAR DIBUKA PANGGUNG GELAP DAN SUNYI, KEMUDIAN TERDENGAR SUARA) ………………… Wahai, Wahai……………….. Dengarlah engkau dua orang tua yang selalu bergandengan, dan bercinta, sementara siang dan malam berkejaran dua abad lamanya. Wahai, wahai dengarlah ! Aku memanggilmu. Datanglah berdua bagai dua ekor burung dara. Akan kukirimkan kereta kencana untuk menyambut engkau berdua. Bila bulan telah luput dari mata angin, musim gugur menampari pepohonan dan daun-daun yang rebah berpusingan. Wahai, wahai ! Di tengah malam di hari ini akan kukirimkan kereta kencanaa untuk menyambut engkau berdua. Kereta kencana, 10 kuda 1 warna. ( EMPAT KETUKAN, SETELAH ITU NENEK MASUK DENGAN LILIN MENYALA. DUHAI GUGUPNYA) NENEK    : Henry, engkaukah itu ?     Henry….. ah…. dari mana engkau sayang ? ( NENEK BERJALAN DENGAN LILIN MENYALA, IA DUDUK